PENAPOLITIKA.COM – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD berduka cita atas wafatnya ulama besar Indonesia, Syekh Ali Jaber di Rumah Sakit Yasri Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada pukul 08.30 WIB.
“Inna lillah wa inna ilaihi raji’un. Kita kehilangan tokoh penyejuk dan pemersatu ummat. Ulama besar Syech Ali Jaber wafat hr ini,” tulis Mahfud MD di akun twitternya @mohmahfudmd, Kamis (14/1/2021).
Menurutnya, Syekh kelahiran Madinah, Arab Saudi pada 3 Februari 1976 itu penyambung aspirasi ummat kepada pemerintah. “Beliau menjadi penyambung aspirasi antara ummat dan Pemerintah. Beliau adalah sahabat baik sy. Krn rendah hati beliau memanggil sy “Guru” atau “Ayah”,” tuturnya.
Mahfud MD juga sempat mengenang sebelum dinyatakan positif Covid-19 Syekh Ali Jaber silaturahmi ke rumahnya dan dihadiadi tasbih, kurma, buku doa, dan parfum khas aroma kakbah. Namun, Syekh Ali Jaber mengutarakan ingin mencetak sejuta penghafal Alquran.
“Bbrp hr sblm diberitakan terinfeksi Covid-19 Syekh Ali Jaber ke rmh sy, menghadiahi tasbih, kurma pilihan, buku doa, parfum khas aroma Kakbah. “Guru, sy mau mencetak sejuta penghafal Qur’an. Tanah dan modal utk gedung sdh mulai terkumpul; mohon dukungan proses perizinan”, kt-nya,” tulisnya.
Negatif Covid-19
Dalam beberapa hari terakhir, kondisi Syekh Ali Jaber mulai stabil dan hasil tes terakhir menunjukkan beliau negatif Covid-19. Namun semalam Syekh Ali Jaber dikabarkan kritis dan tadi pagi dinyatakan meninggal.
“Kami sangat kehilangan. Beliau selalu bilang beliau Cinta Indonesia dan beliau bangga sebagai Warga Negara Indonesia. Beliau juga dalam beberapa kali kesempatan menyatakan ingin meninggal di Indonesia,” ujar Habib Abdurrahman.
Dimata keluarga, Syekh Ali Jaber dikenal sebagai sosok yang baik dan tak pernah marah. Dalam ingatan anak angkatnya, Muhammad Ghifari Akbar, ulama yang resmi menyandang status WNI pada awal Januari 2020, dikenal sebagai sosok yang lemah lembut, baik, dan penyabar.
Muhammad Ghifari Akbar mengaku sedih karena belum mampu membahagiakan ayah angkatnya itu hingga akhir hayatnya. “Saya nggak pernah liat beliau marah. Maaf kalau Akbar ada salah, Akbar belum bisa membahagiakan Baba Syekh Ali Jaber, apalagi belum bisa membuktikan hafal 30 juz,” ujar bocah pemulung yang sempat viral karena tertangkap kamera sedang membaca Al Quran di trotoar yang kemudian diangkat anak oleh Syekh Ali Jaber.
Ungkapan duka cita atas meninggalnya Syekh Ali Jaber mengalir deras melalui media sosial. Dan sejauh ini, pihak rumah sakit Yarsi masih mengurus jenazah pendakwah tersebut. Bahkan hingga berita ini diurunkan, belum ada penyataan resmi dari keluarga, pria bernama lengkap Ali Saleh Mohammed Ali Jaber akan dimakamkan dimana. [asa]
Komentar tentang post ini